Kata mutiara adalah ungkapan yang mengandung nilai-nilai kebijakan dan falsafah pengajaran yang dikenal luas dalam suatu masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat Jawa yang kental dengan kata mutiara Jawa. Dalam kata mutiara Jawa tersebut terkandung nilai-nilai kearifan, ajaran budi pekerti, larangan, anjuran, dan adab-adab.
Kata Mutiara Jawa
Berikut ini merupakan kumpulan kata mutiara Jawa beserta artinya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf A
Arep jamure emoh watange:
Mau enaknya tidak mau susahnya.
Ana catur mungkur:
Tidak mau mencampuri urusan orang lain.
Anak polah bapa kepradhah:
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya.
Adigang, adigung, adiguna:
Orang yang menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaiannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf B
Becik ketitik ala ketara:
Semua kebaikan akan terbalas dan setiap keburukan yang ditutupi akan terbuka.
Bathok bolu isi madu:
Orang yang sederhana tapi memiliki ilmu mendalam dan budi pekerti yang luhur.
Byung-byung tawon kambu:
Orang yang suka berkumpul-kumpul tanpa ada keperluan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf C
Cecak nguntal cagak:
Keinginan yang terlalu tinggi.
Ciri wanci lelai ginawa mati:
Kebiasaan buruk yang susah diubah.
Criwis cawis:
Orang yang mengkritik harus menyediakan solusi.
Crah gawe bubrah, rukun gawe santosa:
Perselisihan membuat kerusakan, kerukunan melahirkan ketenteraman.
Kata Mutiara Jawa - Huruf D
Desa mawa cara negara mawa tata:
Setiap tempat memiliki aturan dan adat istiadat sendiri.
Dhadhap ketuwuhan cangkring:
Sekumpulan orang baik yang disusupi orang yang buruk sifatnya.
Durung cundhuk, acandhak:
Orang yang memberi komentar tanpa mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf E
Embat-embat celarat:
Bekerja dengan cermat dan hati-hati.
Esuk dhele, sore tempe:
Tidak bisa dipegang kata-katanya.
Emban cindhe, emban siladan:
Pilih kasih, tidak berindak adil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf G
Galuga sinalusur sari:
Orang yang baik rupa, tutur kata, dan budi pekertinya.
Gendhon rukon:
Bekerja sama untuk meraih keuntungan bersama.
Giri lusi janma tan kena ingina:
Orang yang terlihat bodoh ternyata memiliki pengetahuan luas.
Kata Mutiara Jawa - HurufI
Idu didilat maneh:
Mengingkari apa yang sudah diucapkan.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani:
Yang di depan memberi contoh, yang di tengah memberi greget, yang di belakang memberi kekuatan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf J
Jer basuki mawa beya:
Setiap keinginan membutuhkan biaya.
Jalma angkara mati murka:
Orang yang celaka karena perbuatan jahatnya sendiri.
Jarit luwas ing sampiran:
Orang yang berpendidikan tetapi tidak berguna karena tidak mau berkiprah di masyarakat.
Kata Mutiara Jawa - Huruf K
Kebo nusu gudel:
Orang tua yang tidak segan mengambil pelajaran dari orang muda.
Kulak warta adol prungon:
Orang yang suka menyebar gossip.
Kena iwake aja nganti butheg banyune:
Menyelesaikan masalah tanpa membuat keadaan menjadi keruh.
Kriwikan dadi grojogan:
Hal sepele menjadi masalah besar.
Kata Mutiara Jawa - Huruf L
Lebak ilining banyu:
Orang kecil dan lemah selalu menjadi sasaran kesalahan.
Lambe satumang kari semerang:
Memberi nasihat tapi tidak pernah dihiraukan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf M
Matang tuna numbak luput:
Orang yang selalu gagal.
Milih-milih tebu boleng:
Terlalu pilah-pilih akhirnya malah mendapat yang buruk.
Mbrojol saselaning garu:
Selamat dari keadaan buruk berkat kecerdikan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf N
Nabok nyilih tangan:
Menyuruh orang lain berbuat jahat.
Ngemping lara nggenjah pati:
Menantang bahaya.
Nyambung watang putung:
Merukunkan keluarga yang sedang berselisih.
Kata Mutiara Jawa - HurufO
Obor blarak:
Semangat yang hanya menyala sebentar.
Ora gonja ora unus:
Jelek wajahnya, jelek pula budi pekertinya.
Othak-athik didudut angel:
Hal yang terlihat sepele, tapi saat dikerjakan ternyata sulit.
Kata Mutiara Jawa - Huruf P
Pitik trondhol diumbar ing padaringan:
Orang miskin yang dipercaya menjaga tempat penuh makanan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf R
Rame ing gawe, sepi ing pamrih:
Ikhlas dan tanpa pamrih.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung:
Tidak menyerah dengan semua rintangan.
Rubuh-rubuh gedhang:
Orang yang hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Kata Mutiara Jawa - Huruf S
Sembur-sembur adas, siram-siram bayem:
Sesuatu terlaksana karena doa dan dukungan orang banyak.
Satru munggwing cangklakan:
Musuh dari kalangan keluarga.
Sabar sareh mesthi bakal pikoleh:
Orang yang tekun pasti akan berhasil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf T
Tekek mati ulone:
Celaka karena ucapan sendiri.
Tinggal glanggang colong playu:
Tidak berani bertanggung jawab.
Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati:
Orang yang dibesarkan dengan kesulitan akan lebih kuat bertahan, orang yang diberarkan dengan kemudahan, cepat menyerah saat menerima masalah.
Kata Mutiara Jawa - Huruf U
Ucul saka kudangan:
Cita-cita yang tidak tercapai.
Undhaking pawarta sudaning kiriman:
Kabar yang beredar berbeda dari aslinya.
Huruf W
Wastra bedhah kayu pokah:
Orang yang menderita bertumpuk-tumpuk.
Weruh ing grubyug, ora weruh ing rembug:
Berbuat ikut-ikutan tanpa mengerti tujuannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf Y
Yitna yuwana, lena kena:
Waspada akan selamat, ceroboh akan celaka.
Yiyidan munggwing rampadan:
Orang jahat yang bertobat.
Yoga anyangga yogi:
Murid mengikuti apa kata gurunya.
Kata Mutiara Jawa
Berikut ini merupakan kumpulan kata mutiara Jawa beserta artinya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf A
Arep jamure emoh watange:
Mau enaknya tidak mau susahnya.
Ana catur mungkur:
Tidak mau mencampuri urusan orang lain.
Anak polah bapa kepradhah:
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya.
Adigang, adigung, adiguna:
Orang yang menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaiannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf B
Becik ketitik ala ketara:
Semua kebaikan akan terbalas dan setiap keburukan yang ditutupi akan terbuka.
Bathok bolu isi madu:
Orang yang sederhana tapi memiliki ilmu mendalam dan budi pekerti yang luhur.
Byung-byung tawon kambu:
Orang yang suka berkumpul-kumpul tanpa ada keperluan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf C
Cecak nguntal cagak:
Keinginan yang terlalu tinggi.
Ciri wanci lelai ginawa mati:
Kebiasaan buruk yang susah diubah.
Criwis cawis:
Orang yang mengkritik harus menyediakan solusi.
Crah gawe bubrah, rukun gawe santosa:
Perselisihan membuat kerusakan, kerukunan melahirkan ketenteraman.
Kata Mutiara Jawa - Huruf D
Desa mawa cara negara mawa tata:
Setiap tempat memiliki aturan dan adat istiadat sendiri.
Dhadhap ketuwuhan cangkring:
Sekumpulan orang baik yang disusupi orang yang buruk sifatnya.
Durung cundhuk, acandhak:
Orang yang memberi komentar tanpa mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf E
Embat-embat celarat:
Bekerja dengan cermat dan hati-hati.
Esuk dhele, sore tempe:
Tidak bisa dipegang kata-katanya.
Emban cindhe, emban siladan:
Pilih kasih, tidak berindak adil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf G
Galuga sinalusur sari:
Orang yang baik rupa, tutur kata, dan budi pekertinya.
Gendhon rukon:
Bekerja sama untuk meraih keuntungan bersama.
Giri lusi janma tan kena ingina:
Orang yang terlihat bodoh ternyata memiliki pengetahuan luas.
Kata Mutiara Jawa - HurufI
Idu didilat maneh:
Mengingkari apa yang sudah diucapkan.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani:
Yang di depan memberi contoh, yang di tengah memberi greget, yang di belakang memberi kekuatan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf J
Jer basuki mawa beya:
Setiap keinginan membutuhkan biaya.
Jalma angkara mati murka:
Orang yang celaka karena perbuatan jahatnya sendiri.
Jarit luwas ing sampiran:
Orang yang berpendidikan tetapi tidak berguna karena tidak mau berkiprah di masyarakat.
Kata Mutiara Jawa - Huruf K
Kebo nusu gudel:
Orang tua yang tidak segan mengambil pelajaran dari orang muda.
Kulak warta adol prungon:
Orang yang suka menyebar gossip.
Kena iwake aja nganti butheg banyune:
Menyelesaikan masalah tanpa membuat keadaan menjadi keruh.
Kriwikan dadi grojogan:
Hal sepele menjadi masalah besar.
Kata Mutiara Jawa - Huruf L
Lebak ilining banyu:
Orang kecil dan lemah selalu menjadi sasaran kesalahan.
Lambe satumang kari semerang:
Memberi nasihat tapi tidak pernah dihiraukan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf M
Matang tuna numbak luput:
Orang yang selalu gagal.
Milih-milih tebu boleng:
Terlalu pilah-pilih akhirnya malah mendapat yang buruk.
Mbrojol saselaning garu:
Selamat dari keadaan buruk berkat kecerdikan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf N
Nabok nyilih tangan:
Menyuruh orang lain berbuat jahat.
Ngemping lara nggenjah pati:
Menantang bahaya.
Nyambung watang putung:
Merukunkan keluarga yang sedang berselisih.
Kata Mutiara Jawa - HurufO
Obor blarak:
Semangat yang hanya menyala sebentar.
Ora gonja ora unus:
Jelek wajahnya, jelek pula budi pekertinya.
Othak-athik didudut angel:
Hal yang terlihat sepele, tapi saat dikerjakan ternyata sulit.
Kata Mutiara Jawa - Huruf P
Pitik trondhol diumbar ing padaringan:
Orang miskin yang dipercaya menjaga tempat penuh makanan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf R
Rame ing gawe, sepi ing pamrih:
Ikhlas dan tanpa pamrih.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung:
Tidak menyerah dengan semua rintangan.
Rubuh-rubuh gedhang:
Orang yang hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Kata Mutiara Jawa - Huruf S
Sembur-sembur adas, siram-siram bayem:
Sesuatu terlaksana karena doa dan dukungan orang banyak.
Satru munggwing cangklakan:
Musuh dari kalangan keluarga.
Sabar sareh mesthi bakal pikoleh:
Orang yang tekun pasti akan berhasil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf T
Tekek mati ulone:
Celaka karena ucapan sendiri.
Tinggal glanggang colong playu:
Tidak berani bertanggung jawab.
Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati:
Orang yang dibesarkan dengan kesulitan akan lebih kuat bertahan, orang yang diberarkan dengan kemudahan, cepat menyerah saat menerima masalah.
Kata Mutiara Jawa - Huruf U
Ucul saka kudangan:
Cita-cita yang tidak tercapai.
Undhaking pawarta sudaning kiriman:
Kabar yang beredar berbeda dari aslinya.
Huruf W
Wastra bedhah kayu pokah:
Orang yang menderita bertumpuk-tumpuk.
Weruh ing grubyug, ora weruh ing rembug:
Berbuat ikut-ikutan tanpa mengerti tujuannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf Y
Yitna yuwana, lena kena:
Waspada akan selamat, ceroboh akan celaka.
Yiyidan munggwing rampadan:
Orang jahat yang bertobat.
Yoga anyangga yogi:
Murid mengikuti apa kata gurunya.
0 komentar:
Posting Komentar